Misteri #1: Hilangnya Remote TV

Kehilangan remote TV, beberapa kali hal ini terjadi di rumah gua. Jika siang hari ada saja yang menonton TV, sore harinya pasti remote TV itu menghilang.
Jika dilihat dari luar, rumah gua yang terletak di Madiun ini bukan tipe-tipe rumah yang banyak 'penghuninya'. Sekeluarga juga sempat bingung, kenapa sering terjadi kehilangan remote TV disini. Setelah dilakukan pencarian ke seluruh isi rumah, kami bertujuh tidak ada yang menemukan remote TV itu.
Sebuah hipotesis singkat lalu bersarang di otak gua, pasti 'dia' yang menyembunyikan. Dia yang tidak kasat mata, dia yang berhubungan dengan ilmu metafisika. "Emang sering nakal kok, dia," ucap nenek yang langsung diiyakan oleh mama. Akhirnya kami sekeluarga menghentikan pencarian.
Gua lalu masuk ke kamar di sebelah ruang TV untuk mengambil laptop. Saat itu laptop gua berada diatas meja rias. Gua pun langsung membawa laptop itu ke ruang TV dan memainkannya disana. Selang beberapa menit, adik gua pergi ke kamar tadi untuk mengambil sesuatu. "Lah, ini remotenya," kata adik gua tiba-tiba sambil membawa remote itu ke ruang TV. Saat ditanya tempat ia menemukan remote itu, adik gua bilang kalau remote itu terletak di atas meja rias. "Lho, tadi gak ada, orang di atas meja rias ada laptopku, gak ada remote kok," kata gua menimpali pernyataan adik gua.

Di lain hari, remote itu menghilang lagi. Karena telah mengalami kejadian yang sama sebelumnya, gua sekeluarga hanya mencari sekali, setelah itu kami pasrah—menunggu si 'dia' yang menyudahi permainan petak-umpet ini. Malam harinya, gua dan mama pergi membeli sesuatu dan pulang membawa oleh-oleh berupa es kelapa muda. Sepulangnya ke rumah, es itu langsung dibagikan kepada yang mau menerimanya. Tiba-tiba, kakek gua yang mulanya tidur lalu terbangun hanya untuk mencari remote yang sejak sore menghilang. "Dimana ya, remotenya?" kata kakek sambil memasuki kamar di samping ruang TV. Gua pun sontak ikut masuk ke dalam kamar tersebut untuk ikut mencari. Tanpa sadar, es kelapa di tangan gua menetes ke lantai. "Kakak, ini basah-basah apaan ya?" mama gua bertanya dari ruang TV. "Hehe, esnya netes, Ma," kataku sambil bergegas mengambil kapas—alternatif lain kalau tidak ada tissue. Samar-samar gua lihat sesuatu di samping kapas yang terletak di laci atas meja rias. Tangan gua meraih kapas sekaligus benda itu. "Lho kok, ini remotenya," kata gua sambil membawa si remote dan kapas ke ruang TV. Gua spontan melemparkan remote ke kasur di lantai ruang tersebut. "Ketemu dimana, Kak?" tanya adek gua. "Di samping kapas," jawab gua dengan nada masih gak percaya. Saat gua masuk ke kamar dan mencarinya dengan kakek, remote itu gak ada. Kenapa tiba-tiba dia bisa ada di samping kapas? "Lho, Kak, tadi aku ngambil kapas gak ada apa-apa tuh," adek gua yang sedang mengobati lukanya dengan betadine dan kapas juga ikut terheran-heran dengan kejadian ini.

Dua kesimpulan yang gua dapat malam itu. Dia itu ada, dan adanya di kamar sebelah ruang TV. Hiyy~

2 komentar:

Unknown mengatakan...

serem banget dhil

Karina Fadhilah Ahmad mengatakan...

yah begitulah, lapak gua di samping kamar berpenghuni itu--pas di temboknya. jarang ditidurin juga tuh kamar, kan nenek gua tinggal ama kakek doang, berdua.

Posting Komentar