NARKOBA (Bukan) Untuk Dunia

Untuk seluruh warga dunia,
untuk para petinggi di setiap negara,
dan orang-orang yang bertanggungjawab atas pencegahan penggunaan NARKOBA

Kalau saya disini hanya untuk menyuruh Anda sekalian untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya penggunaan NARKOBA, sepertinya lebih baik saya tak usah hadir disini. Saya yakin, sudah banyak diadakan penyuluhan tentang bahaya penggunaan barang tersebut di setiap negara. Bukan soal penyuluhan itu, tapi yang saya tekankan disini adalah hasil dari penyuluhan itu sendiri.
Apakah berhasil mengurangi tingkat penggunaan NARKOBA di dunia?
Pertanyaan itu silahkan Anda jawab sendiri.
Menurut saya, penyuluhan saja tidak cukup. Toh para pemakai punya alasan tersendiri mengapa mereka mengonsumsi NARKOBA. Perasaan tertekan, ikut-ikutan teman, sampai yang dijebak hingga akhirnya ketagihan. Kalau ditanya soal tahu-tidaknya tentang bahaya NARKOBA, saya yakin mereka tahu.
Yang dibutuhkan sekarang bukan hanya penyuluhan, tapi pemberantasan. Para pihak berwajib harus lebih tegas terhadap barang haram yang satu ini. Harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Jika salah satu pengedar tertangkap, lacak lagi hingga ke bos-bos di atasnya. Bukan hanya pihak berwajib, siapapun yang menemukan transaksi barang haram ini, harus bertindak tegas dengan melaporkannya kepada pihak berwajib.
Jangan biarkan barang haram ini berkeliaran di lingkungan remaja. Bisa merusak generasi-generasi pemimpin dunia. Angka kematian karena overdosis juga akan semakin bertambah.
Ubahlah setiap lingkungan sosial menjadi kondusif untuk hidup yang lurus dan baik. Dari mulai lingkungan terkecil seperti keluarga. Orang tua hendaknya memperhatikan perilaku anaknya, jangan sampai si anak memgonsumsi NARKOBA. Kalau terlanjur kedapatan memakai, si anak harus segera dihentikan pemakaian NARKOBAnya dan diobati secara intensif, bisa dengan membawanya ke rehabilitasi. Pemerintah hendaknya lebih tegas, bisa dengan memberatkan jeratan hukum  bagi si pengedar NARKOBA, agar ia kapok dan tidak melakukan pekerjaan tersebut.
Tulisan ini mungkin hanya celotahan ringan seorang anak muda yang bahkan belum tamat dari SMAnya. Tapi si anak ini membuatnya dengan setulus hati, demi terjaganya kehidupan yang indah di dalam bumi.
Di akhir kata-katanya, si anak hanya mampu berkata, “STOP merusak diri sendiri, jauhi penggunaan NARKOBA!”

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Masalahnya, para petinggi dan pihak berwajib juga tidak semuanya peduli dengan nasib masa depan bangsa ini. Bahkan sebagian dari mereka justru menjadi 'kaki tangan' atau pelindung para pengedar narkoba tersebut. Penyuluhan so pasti ada gunanya, tp tentunya tidak sebatas itu, perlu adanya pendekatan lebih jauh dari sudut pandang lainnya. Seperti yang karina bilang, mereka yang menggunakan narkoba memiliki alasan dan pemikiran sendiri..

Karina Fadhilah Ahmad mengatakan...

Nah, itu dia. Lama-lama bangsa kita bisa rusak kalau yang namanya narkoba tetap beredar. Saat ini yang marak terjadi di Indonesia adalah krisis kepemimpinan. Indonesia butuh pemimpin yang bersih dan bertanggungjawab. Mental para remaja sekarang juga udah pada cetek. Bukannya menghemat tenaga untuk "perang" pemikiran, malah ngabis-ngabisin dengan tawuran. Semoga masih ada yang bisa diharapkan.

Karina Fadhilah Ahmad mengatakan...

Nah, itu dia. Lama-lama bangsa kita bisa rusak kalau yang namanya narkoba tetap beredar. Saat ini yang marak terjadi di Indonesia adalah krisis kepemimpinan. Indonesia butuh pemimpin yang bersih dan bertanggungjawab. Mental para remaja sekarang juga udah pada cetek. Bukannya menghemat tenaga untuk "perang" pemikiran, malah ngabis-ngabisin dengan tawuran. Semoga masih ada yang bisa diharapkan.

Anonim mengatakan...

ayo sekarang bikin blog tentang krisis kepemimpinan. :)
Apa pendapat anda tentang pemimpin multirasial?

Karina Fadhilah Ahmad mengatakan...

wah, saya juga pengennya nulis. Tapi lagi banyak kerjaan. Gimana kalau kamu aja yang nulis. Nanti saya lihat blog kamu. Nah, jdi kan tetep bisa bertukar pendapat.

Posting Komentar