0 komentar

Degradasi Moral Para Calon Pemimpin Indonesia

Di sini saya bukan sebagai seorang ahli agama yang akan berceramah panjang lebar tentang arti dari sebuah ‘moralitas’. Bukan juga seorang ahli moral yang akan memberikan banyak komentar tentang moralitas remaja masa kini. Bukan juga figur seorang remaja yang patut dicontoh oleh remaja lain.
Di sini, saya ingin mengulas kembali ingatan kita sebagai calon-calon pemimpin bangsa tentang apa yang telah terjadi di lingkungan kita beberapa waktu silam, terkait dengan hal-hal berbau moralitas.

1.    Purbalingga, lima orang siswa kelas 4 SD diketahui telah memerkosa seorang anak perempuan berusia 5 tahun, mereka diduga terpengaruh tayangan atau gambar porno yang didapat dari orang dewasa yang mereka kenal (Jawa Pos Group, 22 Januari 2011).
2.    Data Komnas Perlindungan Anak merilis jumlah tawuran pelajar tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus (Kompas, Desember 2011).
3.    Tercatat, 19 persen dari jumlah remaja di Indonesia atau sekitar 14 ribu remaja, diindikasikan menjadi pengguna narkoba (BeritaJakarta.com, 30 Januari 2010).
4.    Peri Umar Farouk, Ketua Gerakan “Jangan Bugil Depan Kamera” (JBDK) memberikan data cukup mencengangkan. Menurutnya, per akhir Mei 2007, beredar lebih dari 500 video porno asli Indonesia. Sekitar 90% pelakunya adalah remaja.
5.    Komnas Pendidikan Anak menyatakan sebanyak 62,7 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan layaknya suami istri. Sementara data dari BKKBN menyatakan sebanyak 51 persen remaja pernah melakukan seks bebas.
6.    Tingkat aborsi di Indonesia sekitar 2 sampai 2,6 juta kasus pertahun, 30% dari aborsi tersebut dilakukan oleh mereka di usia 15-24 tahun (Yulia,Majalah KARTINI,edisi April 2006).
7.    97 persen remaja pernah menonton atau mengakses pornografi, dan 93 persen pernah berciuman (09 May 2010 | From berita2.com).

Itulah beberapa fenomena anak bangsa saat ini. Apakah kita, sebagai orang-orang pilihan yang bersekolah dengan uang umat, termasuk dalam satu atau beberapa fenomena di atas? Silahkan kita renungi masing-masing. Sebagai calon-calon pemimpin bangsa, pantaskah kita melakukan hal-hal yang justru merusak moralitas bangsa? Mau dibawa kemana nasib bangsa ini, hai kawan?


0 komentar

I'm (not) A Human

Doodle